Senin, 30 Maret 2009

TENTANG SAYA

Nama : Endarman Saputra
Tinggi / berat : 165 cm / 65 kg
Agama : Islam
Istri : Adek Damayanti
Anak : Kautsar Adzka Satria Perkasa


Current Position:
Graduate Student of Sport Management and Marketing
Department of Leisure Sports, Kyungpook National University, South Korea
1st Building, Room 210, Sangju Campus, 386 Gajangdong.

Januari 2004 – Sekarang Sebagai Staf Pengajar pada Program Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (PORKES) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

1996 – 2001 Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.
1993 – 1996 SMA Negeri 1 Sungai Penuh Kerinci Jambi
1990 – 1993 SMP Negeri 4 Sungai Penuh Kerinci Jambi
1984 – 1990 SDN No. 17/III Hamparan Rawang Kerinci Jambi

2008 Pelatihan software visual coaching, hotel Pita Giri, Jakarta
2008 Penataran Wasit Nasional Tinju Amatir, Tabanan, Bali
2005 Penataran Hakim Nasional Tinju Amatir, Medan Sumatera Utara


ORGANISASI

Nopember 2008 – sekarang Sebagai Wakil Sekretaris ISORI (Ikatan Sarjana Olahraga Republik Indonesia) Provinsi Jambi masa bakti 2008 – 2012.

Oktober 2007 – sekarang Sebagai Wakil Sekretaris Pengurus Provinsi FOMI (Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia) Jambi masa bakti 2007-2011.

Januari 2008 – sekarang Sebagai Anggota Pengurus Provinsi KODRAT Jambi. Masa bakti 2008 – 2012.

Juli 2006 – Juli 2008 Sebagai Anggota Seksi Bidang Perencanaan PELATDA PORWIL VII dan PON XVII Provinsi Jambi.

Januari 2005 - sekarang Sebagai Anggota Pengurus Provinsi PERTINA Komisi Bidang Pembinaan Prestasi dan Pemassalan Atlet masa bakti 2005-2008.

PENGALAMAN

Juli 2008 Sebagai Wasit/Hakim Nasional Tinju Amatir Pada PON XVII Tahun 2008. Kalimantan Timur.

April 2008 Sebagai Hakim Nasional Pada Kejuaraan Nasional Tinju Amatir SARUNG TINJU EMAS XXVII dan SABUK EMAS BUPATI TABANAN. Tabanan, Bali.

Nopember 2007 Sebagai Wakil Sekretaris Pada Kejuaraan Nasional Tinju Amatir Kadet XIII dan Yunior XXV Tahun 2007 di Kerinci, Jambi.

Nopember 2007 Sebagai Official Tim POMNAS X Provinsi Jambi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

September 2007 Sebagai Hakim Nasional Pada Kejuaraan Nasional Tinju Amatir KAPOLDA SUMUT CUP IV di Langkat, Sumatera Utara.

Agustus 2007 Sebagai Hakim Nasional Pada Kejuaraan Nasional Tinju Amatir PRA PON XVII dan KEJURNAS di Bengkalis, Riau.

Januari 2007 Sebagai Koordinator Tes Fisik Dan Kebugaran Atlet Pelatda Porwil VII dan PON XVII Provinsi Jambi.

Oktober 2006 Sebagai Hakim Nasional Pada Kejuaraan Nasional Sarung Tinju Perak di Tangerang, Banten.

Desember 2006 Sebagai Pelaksana Monitoring Dampak Program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) Buku PKPS-BBM Bidang Pendidikan Tahun 2006. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Nopember 2006 Sebagai Tim Monitoring PELATDA PORWIL VII dan PON XVII Provinsi Jambi.

Oktober 2006 Sebagai Data Entry Pada Penelitian Sport Development Index (SDI) Daerah Propinsi Jambi, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi.

Juni 2006 Sebagai Sekretaris Panitia Cabang Olahraga Tinju Amatir Pada PORPROV di Kerinci.

Mei 2006 Sebagai Ketua Tim kreatif Pembuatan Senam Jambi.

Oktober 2005 Sebagai Data Entry pada penelitian Sport Development Index (SDI) Daerah Propinsi Jambi, Universitas Jambi.

Juli 2005 Sebagai Official Tim POMNAS IX Provinsi Jambi di Bandung Jawa Barat.

April – Juni 2005 Sebagai Sekretaris Pelaksana Harian Pengurus Cabang PERTINA Kota Jambi.

Maret – Oktober 2004 Sebagai Data Entry Pada Penelitian Sport Development Index (SDI) Daerah Propinsi Jambi, Universitas Jambi.

Oktober 2004 Mewakili Universitas Jambi Pada Rapat Koordinasi Kebijakan Olahraga Nasional Sekaligus Mempresentasikan Hasil Penelitian Sport Development Index (SDI) Daerah Propinsi Jambi, di hotel Mega Anggrek Jakarta.

Oktober 2004 Sebagai Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan Bulutangkis Antar Pelajar Se-Propinsi Jambi Piala Rektor Universitas Jambi, dalam rangka ulang tahun PORKES FKIP UNJA ke-3. Jambi.

Agustus 2004 Mewakili Universitas Jambi Pada Rapat Koordinasi Kebijakan Olahraga Nasional Sekaligus Mempresentasikan Hasil Penelitian Sport Development Index (SDI) Daerah Propinsi Jambi, di hotel Royal Batam.

PENGALAMAN PENELITIAN

2008 Cabang Olahraga Dayung Dan Panahan Sebagai Olahraga Unggulan Provinsi Jambi
2006 Sport Development Index (SDI) Daerah Propinsi Jambi Tahun 2006.
2005 Sport Development Index (SDI) Daerah Propinsi Jambi Tahun 2005.
2004 Sport Development Index (SDI) Daerah Propinsi Jambi Tahun 2004.
2001 Manajemen Klub Bulutangkis di Kotamadya Yogyakarta.
1999 Motivasi Penonton Renang di Daerah Istimewa Yogyakarta.


SEMINAR

19 – 21 Mei 2008 Lokakarya Nasional Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Jasmani. Forum Dekan FIK se-Indonesia. Hotel Sentral. Jakarta

22 – 23 Mei 2008 International Seminar & Workshop on Cardio Pulmonary Exercise Testing. State of University of Jakarta.

5 April 2008 Seminar Tinju Amatir Indonesia. SIWO PWI dan PB PERTINA. Tabanan, Bali

Nopember 2006 Sebagai Peserta Dalam Lokakarya Sosialisasi Undang-Undang Sistem Keolahragaan dan Pengkajian Sport Development Index di hotel Garuda Yogyakarta.
Juli 2006 Sebagai Pemakalah Pada International Conference on The Strategy of Sport Industry Development, Panghegar Hotel, Bandung, Jawa Barat.

Juli 2006 Sebagai Ketua Pelaksana Lokakarya dan Penataran Senam Jambi Edisi Perdana. Kerjasama Program Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (PORKES) Universitas Jambi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi

Mei 2006 Sebagai peserta dalam Pelaksanaan Bimbingan Teknis Olahraga Prestasi Provinsi dan Kabupaten/Kota, di hotel Novotel Jambi.

Februari 2006 Sebagai Pembicara pada Seminar Pelaporan Hasil Pengkajian Sport Development Index (SDI) di hotel Pita Giri Jakarta.

Desember 2005 Sebagai panitia Seminar Nasional dan Pameran Nasional Industri Olahraga, Universitas Jambi.

Mei 2005 Sebagai Pemateri Pada TOT peningkatan prestasi olahraga daerah provinsi Jambi, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi.

TULISAN YANG DIPUBLIKASI

Agustus 2007 Olahraga, Lakukan Pemanasan Lebih Dulu. Jambi Independent

Januari 2007 Olahraga Renang Dapat Membakar Lemak Tubuh. Jambi Independent.

Maret 2006 Olahraga dan Drum Band. Media Jambi

Desember 2005 Undang – Undang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peran Daerah. Jambi Ekspress

Juni 2005 Krisis Atlet Tinju Provinsi Jambi. Media Jambi

CABANG OLAHRAGA DAYUNG DAN PANAHAN SEBAGAI OLAHRAGA UNGGULAN PROVINSI JAMBI

Beberapa bulan yang lalu kami berkesempatan untuk ke Jakarta tepatnya di Hotel Pita Giri Jl. Palmerah No. 110 memenuhi undangan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
Dalam acara tersebut, kami mempresentasikan makalah hasil penelitian yang telah kami laksanakan.
Menarik memang fenomena yang kami temukan dilapangan. Berikut ringkasan pemaparan makalah hasil penelitiannya.
Dayung dan panahan sebagai cabang olahraga unggulan di Propinsi Jambi telah menunjukkan grafik peningkatan prestasi yang cukup baik, dan telah memberikan kontribusi terhadap perolehan medali pada lima penyelenggaraan PON terkahir serta meraih prestasi terbaiknya pada PON XVII Kaltim 2008, sebagai cabang olahraga yang memberikan kontribusinya pada prestasi olahraga di provinsi Jambi. Cabang olahraga dayung dan panahan diajukan sebagai olahraga unggulan Propinsi Jambi didasari oleh sumber daya alam Provinsi Jambi, aspek sosial budaya, kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, program kerja dan pembinaan, rekrutmen dan kompetisi, prestasi, dukungan pemerintah provinsi, dan kesejahteraan.
Cabang olahraga unggulan Propinsi Jambi sesuai dengan UUSKN No. 3 Tahun 2005 pasal 21, “Pemerintah dan pemda wajib melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya”.
Langkah konkret untuk berbuat bagi dunia olahraga dengan menjalankan amanah UU RI no 3 th 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dengan konsisten dan konsekuen dan juga PP No 16 tahun 2007 pasal 7 ayat 1 dan 3 yang menyatakan bahwa Pemprov, Pemkot, Pemkab harus membentuk dinas olahraga. Pemerintah Kabupaten/Kota wajib mengelola sekurang-kurangnya 1 cabang olahraga unggulan yang bertaraf Nasional dan Internasional.
Sumber daya alam adalah semua potensi alam Propinsi Jambi yang dapat berperan serta dalam menunjang perkembangan cabang lahraga dayung dan panahan. Propinsi Jambi banyak memiliki aliran sungai dan yang terbesar dan terpanjang adalah sungai Batanghari, masih banyak lagi sungai-sungai kecil yang bermuara di sungai Batanghari seperti sungai Batang Merangin, sungai Tungkal, sungai Batang Asai, sungai Batang Tembesi. Umumnya sungai-sungai tersebut dapat dilayari sampai jauh ke hulu dan sejak dahulu secara tradisional telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana penghubung.
Dengan banyaknya sungai yang mengaliri Propinsi Jambi membuat cabang olahraga dayung memiliki fasilitas latihan yang memadai walaupun belum memenuhi standar yang baku untuk latihan.
Selain sungai-sungai, Provinsi Jambi juga banyak memiliki danau yang tersebar di berbagai kabupaten. Danau sipin yang terletak di Kota Jambi merupakan salah satunya dan saat ini merupakan tempat latihan PODSI Propinsi Jambi selain sungai Batanghari.
Olahraga panahan tidak terlalu dipengaruhi oleh faktor sumber daya alam yang dimiliki oleh provinsi Jambi. Hal ini dikarenakan cabang olahraga panahan menggunakan sarana dan prasarana yang telah modern. Sebagai contoh untuk busur dan anak panah serta lapangan permainannya telah memiliki standar tersendiri.
Sesuai dengan pendapat Proses pembentukan kebudayaan itu terjadi karena pengaruh beberapa faktor: (1) faktor geografis, (2) kontak antara dua budaya. Atas dasar pernyataan itu perkembangan dinamik dari olahraga sangat erat kaitannya dengan faktor geografis. Faktor geografis Propinsi Jambi yang terdiri dari sungai dan danau membuat kebudayaan yang banyak berinteraksi masyarakat dengan kondisi alam seperti mendayung untuk transportasi sehari-hari, mendayung untuk mencari ikan.
Dekatnya pemukiman masyarakat dengan sungai membuat masyarakat selalu beriteraksi dengan sungai. Sehingga bukan barang aneh anak-anak di tepi sungai batanghari banyak yang bisa mendayung perahu. Karena sudah terbiasa mendayung perahu dari kecil telah menanamkan kemampuan gerak.
Keadaan kelembagaan cabang olahraga dayung dan panahan provinsi Jambi cukup baik, hal ini diketahui setelah melakukan survey dan observasi langsung dilapangan. Diketahui bahwa susunan kepengurusan masing – masing cabang olahraga tersebut telah terbentuk pada tingkat provinsi, namun masih banyak ditemukan pengurus yang tidak aktif dan sungguh – sungguh dalam menjalankan organisasi untuk mendukung peningkatan prestasi. Ditemukan pula bahwa belum terbentuknya pengurus untuk tingkat kabupaten / kota.
Dari data yang diterima dan observasi yang dilakukan ke lapangan, animo masyarakat terhadap cabang olahraga dayung ini banyak sekali peminatnya. Ini ditandai dengan tidak mencukupinya sarana untuk latihan. Alasan mereka memilih olaraga dayung, karena mereka termotivasi oleh senior mereka (Roynadi) yang telah dapat mengharumkan nama bangsa dan negara melalui olahraga pacu perahu, selain itu mereka menilai biaya yang dikeluarkan tidak sebesar cabang olahraga lainya. Kebiasaan mendayung sebagai kebiasaan sehari-hari membuat mereka merasa tidak begitu canggung bahkan terasa menyenangkan ditambah jarak latihan dengan rumah mereka tidak jauh.
Dari jumlah atlet Dayung Propinsi Jambi yang dibina Pengurus Provinsi Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Propinsi Jambi sekitar 58 orang yang terdiri Pemula 20 orang, Yunior 16 orang, Senior 22 orang. Mayoritas atlet-atlet tersebut tinggal di daerah aliran sungai (100%).
Pengprov Panahan Propinsi Jambi memiliki 55 orang Atlet yang terdiri dari Yunior A 20 Orang Atlet, Yunior B 10 Orang, Yunior C 10 orang, Senior 15 orang. Atlet yunior C Pengrop Jambi baru-baru ini juara.

Atlet panahan Jambi dibina 3 orang pelatih. 1 orang pelatih berlisensi Level Asia tenggara dan 2 orang berlisensi Nasional.

Prestasi yang diraih oleh atlet tidak terlepas dari sarana prasarana yang dimiliki, yang didalamnya berupa alat-alat yang standar dengan jumlah memadai dengan keberadaan atletnya (Bompa, 1990), serta dukungan lainya berupa fasilitas, misalnya gedung yang nyaman dan lengkap untuk latihan.
Dari hasil survey yang dilaksanakan di sekretariat Pengprov PODSI Jambi dengan alamat Kantor BAPEDALDA Kota Baru Jambi, diketahui bahwa prasarana yang dimiliki oleh Pengprov PODSI Jambi, belum memiliki kantor yang permanen.
Adapun tempat latihan Pengprov PODSI Jambi yang beralamat di Jl. Ade Irma Suryani Gang Dayung, Danau Sipin Kecamatan Telanaipura Jambi, ditemukan pula gedung yang tidak terawat serta tidak layak, kamar mandi, WC tidak berfungsi, air bersih tidak ada, listrik tidak ada, tempat latihan tidak layak dipakai dikarenakan ada kerambah milik penduduk dan tangkul, sehingga sering terjadi keributan antara atlet dayung dan nelayan sekitar Danau Sipin tempat latihan berlangsung, karena nelayan sekitar danau terganggu dalam usahanya mencari ikan.
Sekretariat dan tempat latihan Pengprov PERPANI Jambi, ditemukan pada satu tempat yaitu di stadion Tri Lomba Juang KONI Provinsi Jambi dengan alamat Jl. Halim Perdana Kusuma No. 54 Jambi. Diketahui juga bahwa segala peralatan yang berkaitan dengan keperluan sekretariat cukup memadai.
Dari hasil yang survey dilakukan di sekretariat Pengprov PODSI dan Pengprov PERPANI, diketahui bahwa program kerja kedua cabang olahraga tersebut telah memiliki program kerja, namun hanya sebatas persiapan untuk mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) atau event – event nasional dan internasional. Ditemukan juga bahwa olahraga dayung dan panahan belum pernah diikutsertakan dalam Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jambi.
Dari hasil temuan bahwa untuk kedua cabang olahraga dayung dan panahan tidak memiliki atau tidak memberikan kriteria khusus dalam rekrutmen atlet. Kebanyakan atlet yang ada adalah datang sendiri ketempat latihan serta ajakan dari teman serta dukungan orang tua.
Diketahui pula bahwa sejak berdiri sampai sekarang untuk kedua cabang olahraga dayung dan panahan tersebut, belum pernah diadakan kejuaraan baik tingkat daerah maupun nasional di provinsi Jambi.

Atlet dayung Propinsi Jambi tidak hanya mampu membawa harum nama Jambi dipentas nasional tetapi lebih dari itu mengibarkan merah putih pada setiap event olaraga internasional seperti Sea Games,asian Games, maupun kejuaraan-kejuaraan level internasional lainya. Tim dayung Jambi mulai menuai hasil kerja keras mereka. Dua emas, satu perak, dan satu perungu sukses disumbangkan para pedayung Jambi, kemarin.(PON XVII).
Tim dayung Jambi meraih juara lomba perahu naga ASEAN di Banda Bakali, Padang, Sumatra Barat, baru-baru ini. Tim Jambi mencatat waktu 3.27 menit jauh meninggalkan Tim Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Satu di tempat kedua dengan waktu 3.30. menit. Sementara tim tuan rumah Pemuda Demokrat di peringkat ketiga mencatat waktu 3.32. menit.
Dari hasil pembinaan pengurus provinsi PODSI Propinsi Jambi selama ini telah ini telah mencetak rekor prestasi yang cukup fantastis. Diantara nama-nama atlet yang telah dihasilkan Pengda PODSI Jambi seperti Roynadi medali Emas Sea Games Vietnam Kelas Cenoing, Rasima Medali Emas Sea Games Rhakon Nakasima Thailand Kelas Cenoing, Farida medali emas Sea Games Rhakon Nakasima Thailand, Rd, Iwan 2 Medali Emas Kelas Dragon Boat pada ajang Asian Beach Games pertama yang baru-baru ini dilaksanakan di Bali.
Dengan terpilihnya keempat pedayung Jambi masuk pelatnas, berarti pembinaan selama ini dilakukan Pengda PODSI Jambi telah berjalan dengan baik. Terpilihnya keempat pedayung Jambi tersebut masuk ke Pelatnas dayung untuk menghadapi Sea Games mendatang, adalah menjadi suatu kebanggan sendiri karena olahraga dayung cukup berkembang di Jambi dan prestasinyapun membanggakan.

Berikut grafik pencapaian prestasi Pengprov PODSI Jambi dalam 4 (empat) PON terakhir :
Cabang olahraga panahanpun tak kalah membanggakan prestasinya yang diukir pemanah-pemanah Jambi. Salah satu atlet terbaik Jambi pernah mewakili Indonesia pada perhelatan Olympiade Seoul Korea Selatan pada tahun 1988 dan meraih peringkat ketujuh atas nama Syafrudin Mawi. Tidak hanya itu pada tahun 2005 pemanah Jambi juara I di kejuaraan Muslim Internasional Turki atas nama Yuliana (28 tahun). Dari perhelatan PON XV Jawa Timur sampai PON XVII Kalimantan Timur cabang olahraga panahan tidak pernah absen menyumbangkan medali bagi kontingen Propinsi Jambi. Pada Pekan Olahraga Nasional XV 2 Emas, Pekan Olahraga Nasional XVI Sumatera Selatan 1 Emas, 2 Perak, 2 Perunggu, dan terakhir pada Pekan Olahraga Nasional XVII 2008 di Kalimantan Timur 2 emas, 1 Perak dan 3 Perunggu, Yuliana yang sekaligus berhasil memecahkan rekor nasional baru jarak 40 meter aduan ronde nasional dengan total nilai 265.

Berikut grafik pencapaian prestasi Pengprov PERPANI Jambi dalam 5 (lima) PON terakhir :

UU RI No 03 tahun 2005 pasal 21, “Pemerintah dan pemda wajib melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya”. Dalam UU tersebut juga ditegaskan bahwa Pemerintah kabupaten/kota wajib mengelola sekurang-kurangnya satu cabang olahraga unggulan yang bertaraf nasional dan atau internasional.
Untuk meraih prestasi olahraga dibutuhkan semangat yang tinggi dari pengurus, pelatih dengan melepaskan kepentingan pribadi, menilai dan membina Atlet secara obyektif tidak KKN. “Financial bukan segala-galanya tanpa semangat dan kerja keras. dengan keterbatasan yang ada Jambi mampu menempati urutan terbaik pada PON, semangat ini harus dipertahankan. tanggung jawab daerah terhadap pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai pengabdian terhadap masa depan generasi muda agar kelak mampu memakmurkan bumi Tuhan ini pada masa mendatang.
Untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2008 Pemerintah Daerah Propinsi Jambi mengalokasikan 9 orang dari jalur pelatih cabang olahraga unggulan Propinsi Jambi.
Pemerintah provinsi melalui KONI Jambi memberikan insentif bulanan kepada semua atlet yang berprestasi pada Kejurnas dan PON. Para atlet tersebut akan menerima insentif tiap bulannya sesuai dengan medali yang berhasil diraihnya. Bagi atlet yang merai medali pada kejurnas yang diadakan setahun sekali, maka si atlet tersebut akan menerima insentif selama satu tahun, bagi atlet peraih medali pada PON insentif yang diberikan adalah selama empat tahun atau sampai PON berikutnya. Selain itu juga bagi atlet yang masuk kedalam Pelatda (pemusatan latihan daerah), diberikan pula insentif tiap bulannya, selain penginapan, gizi atlet yang dikelola oleh KONI Jambi.
Selain itu, Sebagai ungkapan terima kasih terhadap atlet yang telah memberikan prestasi terbaik bagi provinsi Jambi pada PON XVII Kaltim 2008 yang lalu.
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Cabang Olahraga Dayung secara tradisi telah berkembang di Propinsi Jambi dan telah memberikan prestasi yang cukup membanggakan baik untuk Propinsi Jambi maupun Indonesia pada umumnya.
Sumber Daya Alam Propinsi Jambi sangat mendukung untuk perkembangan terutama cabang olahraga dayung.
Sumber Daya Manusia untuk cabang olahraga dayung di Propinsi Jambi berlimpah..
Pembinaan Cabang Olahraga Panahan Jambi tergolong baik ini di buktikan dengan prestasi atlet yunior maupun senior disetiap kejuaran yang diikuti.
Cabang Olahraga dayung dan Panahan sebagai olahraga unggulan Propinsi Jambi.

Dari hasil penelitian ini, maka dapat diberi beberapa saran kepada :
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, agar memberikan perhatian terutama berupa sarana dan prasarana latihan yang memadai.
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi, untuk lebih mengintensifkan perhatian dan pembinaan terhadap cabang olahraga dayung dan panahan sehingga dapat meningkatkan prestasi keduanya dimasa mendatang.
Pengprov PODSI Jambi dan Pengprov PERPANI Jambi, agar meningkatkan pemassalan atlet, rekrutmen atlet dan pembinaan sumber daya manusia terutama pelatih yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Atlet dayung dan panahan, agar dapat meningkatkan motivasi latihan untuk terus mengukir prestasi, baik ditingkat nasional maupun internasional.Masyarakat, dalam hal ini pengusaha, pengamat, pemerhati olahraga dan wartawan agar dapat menyumbangkan dan memberikan dorongan baik berupa moril maupun materil demi pembinaan olahraga dayung dan panahan dimasa mendatang.

KRISIS ATLET TINJU PROPINSI JAMBI

Di era tahun 80-an sampai 90-an propinsi Jambi sangat berjaya dengan olahraga tinju. Berbagai gelar pernah diraih oleh atlet-atlet tinju Jambi kala itu. Baik ditingkat nasional maupun internasional. Sebut saja Herry Maitimu, Manimbul Silaban dan lain-lainya yang pernah menjadi jawara tinju dikelasnya. Mereka dengan bangga mewakili propinsi Jambi berlaga dipentas nasional bahkan mewakili Indonesia dipentas internasional.
Namun apa yang pernah diraih masa lalu itu tidak diikuti oleh prestasi gemilang atlet kita sekarang. Dalam kurun 15 tahun terakhir ini belum ada anak muda Jambi yang mampu menyamai prestasi yang pernah diukir oleh para seniornya, bahkan pada PON XVI Tahun 2004 di Sumatera Selatan tidak satupun petinju Jambi yang lolos. Apakah ini pertanda merosotnya perkembangan tinju di propinisi Jambi?
Kurangnya atlet tinju merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh pengurus daerah tinju amatir Jambi. Ini dapat dimaklumi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang olahraga tinju khususnya tinju amatir. Persepsi sebagian masyarakat kita tentang olahraga tinju bisa dikatakan salah kaprah yang mengira bahwa olahraga tinju adalah olahraga “brutal” karena full body contact yang sangat berbahya dan fatal akibatnya. Sehingga berakibat kurangnya minat anak-anak muda untuk ikut berlatih tinju.
Olahraga tinju bukanlah olahraga brutal seperti yang kita persepsikan selama ini, Dengan tinju amatir para pemuda dapat selalu meningkatkan kemampuan fisik dan mentalnya. Untuk menuju derajat sehat dan total fitness yang diharapkan.
Bagi mereka yang mempunyai “agresifitas” yang tinggi sangat cocok sekali dengan olahraga ini karena sifat agresifnya dapat disalurkan melalui olahraga ini.
Dalam tinju amatir suatu kemenangan angka yang diusahakan dengan keunggulan teknik lebih diutamakan daripada suatu kemenangan yang diperoleh karena wasit terpaksa harus menghentikan pertandingan sebelum waktunya.
Ditengah pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini, sejalan dengan itu dukungan perkembangan teknologi dibidang olahragapun telah dibuat untuk keselamatan petinju. Sarung tinju yang dikenakan dan head protector yang dipasang dikepala telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat meredam pukulan yang keras, artinya apabila pukulan keras mengenai kepala diaharapkan tidak sampai fatal atau mengakibatkan cedera yang serius yang dapat mengancam atau membahyakan petinju bahkan mengakibatkan kematian. Itulah salah satu perbedaan antara tinju amatir dan profesional. Jadi diharapkan dengan dukungan teknologi dewasa ini kita tidak lagi “takut” atau ragu-ragu lagi untuk berlatih tinju.
Dengan mempertimbangkan sistem dan jalur pembinaan olahraga tinju yang ada saat ini, maka orientasi pembinaan olahraga tinju harus segera dilakukan secara mendasar, sistematis, efisien dan terpadu serta mengarah kepada satu tujuan yang sama.
Tentu saja faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi tercapainya pembinaan prestasi sangat dibutuhkan diantaranya adalah, dukungan dari orang tua atlet yang seyogyanya tidak melarang anaknya untuk ikut berlatih tinju bahkan sebaliknya ikut mendorong atau memotivasi sehingga si anak dapat berprestasi optimal.
Disegi kepengurusan daerah tidak bisa kita ragukan lagi keseriusan dari pengurus untuk memajukan olahraga tinju di propinsi Jambi, sebut saja Suwarno Soerinta selaku ketua Pengda PERTINA seorang wakil ketua DPRD Propinsi Jambi dan wakilnya Fauzi Si’in (Bupati Kerinci) yang sangat serius dalam membina PERTINA Jambi, juga masuknya beberapa nama baru dari kalangan perguruan tinggi yang berlatar belakang pendidikan olahraga. Artinya dukungan dari instansi dan pemerintah bukanlah suatu masalah untuk pencapaian prestasi yang kita harapkan, tinggal lagi dukungan dari masyarakat Jambi dalam upaya pemassalan atlet tinju di propinsi Jambi.
Pemanduan bakat oleh guru-guru olahraga khususnya di SMP (Sekolah Menengah Pertama) sangat dibutuhkan untuk penyaluran minat anak dalam berlatih tinju, sebagai ujung tombak atau awal pembinaan disekolah-sekolah.
Disamping itu bagi pengurus PERTINA Jambi dapat mengusahakan banyaknya kejuaraan tinju yang akan membangkitkan motivasi dan semangat berlatih pada atlet untuk menampilkan hasil latihan yang telah ia capai. Di Jambi selama ini sangat kurang sekali. Selain itu pertarungan persahabatan antar sasana sangat mendukung upaya peningkatan pestasi untuk meningkatkan jam terbang atlet tinju di propinsi Jambi.
Semoga dengan tulisan ini dapat menggugah para anak muda Jambi untuk berlatih tinju dan memulai berlatih tinju dari usia 13 tahun seperti yang direkomendasikan oleh AIBA (Badan Tinju Amatir Dunia). Yang akhirnya dapat menjawab minimnya atlet tinju di propinsi Jambi. Semoga….

MENJAGA KEBUGARAN DENGAN JOGGING

Kita menyadari bahwa kebugaran fisik yang baik dapat meningkatkan kinerja. Seseorang yang tidak memiliki kebugaran fisik yang baik tidak akan mampu bekerja berat dalam tekanan untuk waktu yang relatif lama dibandingkan dengan orang yang memiliki daya tahan fisik atau kebugaran yang prima.
Kebugaran fisik yang baik menunjukkan kualitas seseorang, bukan hanya atlet tapi juga semua lapisan masyarakat seperti anak sekolah, mahasiswa, para pekerja, dan juga lanjut usia, dituntut untuk memiliki physical fitness. Apakah mereka berada disekolah, diperkantoran, pabrik-pabrik, atau tempat kerja lainnya, kesehatan dan kebugaran merupakan prakondisi mewujudkan kinerja yang optimal.
Dewasa ini bermunculan klub-klub olahraga, tempat-tempat fitness, serta dipenuhinya lapangan-lapangan olahraga oleh masyrakat yang menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan aktifitas fisik ataupun olahraga meningkat seiring dengan kemajuan pembangunan di tanah air kita.
Dengan adanya kesadaran tersebut maka produktivitas akan semakin meningkat. Selanjutnya bila mereka memasuki usia lanjut dan mereka tetap melakukan olahraga yang dapat menjaga kesehatan dan kebugarannya, maka mereka akan lebih siap menghadapi usia tua.
Sayangnya hanya sebagian kecil masyarakat kita yang mengetahui bagaimana melakukan aktivitas fisik atau olahraga dengan benar, terarah, teratur dan terencana.
Lalu bagaimana menjaga agar kondisi fisik tetap terjaga? Kondisi fisik yang bugar dan prima adalah dambaan setiap orang. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap bugar. Salah satunya adalah jogging. Sebagian lebih senang dengan olahraga permainan seperti bulutangkis, tenis lapangan ataupun sepak bola. Yang kesemuanya mendatangkan manfaat bagi kesehatan dan physical fitness.
Sering sekali dalam masyarakat kita dengar istilah marathon yang disalahkan artinya, yang digunakan untuk menyebut istilah jogging atau lari. Marathon adalah jenis perlombaan yang dilakukan dengan menempuh jarak 42,195 Km, jadi tidaklah sama dengan arti jogging meskipun gerakan yang dilakukannya adalah sama namun beda tujuan.
Bagi mereka yang tidak begitu menyukai olahraga permainan dapat berolahraga dengan efektif dan murah, jogging adalah pilihan yang tepat. Selain biaya yang murah, dapat dilakukan di pagi hari ataupun sore hari, disekitar tempat tinggal atau dijalan-jalan tentu saja harus mengingat tingkat kepadatan lalu lintas, untuk menghindari polusi udara. Berbeda dengan olahraga permainan dimana kita harus mempersiapkan perlengkapan berolahraga yang relatif mahal, serta harus menuju kelapangan olahraga yang mungkin saja berada jauh dari tempat tinggal.
Apa saja yang harus kita siapkan untuk melakukan jogging? Bagaimana memilih perlengkapan jogging ? Perlengkapan jogging sangatlah sederhana, baju, celana dan sepatu, dengan mudah didapatkan. Baju serta celana untuk jogging haruslah sejuk dan mampu menyerap keringat dengan cepat. Begitu pula dengan sepatu untuk jogging, sekarang di toko-toko olahraga ataupun toko sepatu dengan mudah didapatkan sepatu khusus untuk jogging, namun demikian perlu diingat yang paling penting adalah memilih sepatu yang enteng atau ringan, karet sol sepatu untuk jogging biasanya lebih tebal dibanding sepatu untuk olahraga lainnya, ini dikarenakan untuk menghindari cedera pada tumit. Kaus kaki juga penting dan sebaiknya juga memiliki daya serap keringat yang tinggi dan agak tebal supaya empuk dan mengurangi kemungkinan terjadinya iritasi kulit akibat pergesekan kulit dengan sepatu.
Bagaimana metode latihan jogging yang baik untuk mendapatkan hasil yang diinginkan ?. Jogging sama dengan continous slower running yaitu cara lari secara terus menerus dengan intensitas rendah sampai dengan sedang menempuh jarak yang jauh atau dalam jangka waktu antara 20 menit sampai dengan 1 jam. Untuk memantau dan mengecek selama latihan dengan metode continous running, berikut ini diberikan contoh petunjuk pelaksanaan yang harus dilakukan selama latihan, selama lari dalam waktu 20 menit, setiap 5 menit berhenti selama kira-kira 10 detik untuk mengecek denyut jantung latihannya masuk pada target zona latihan (misalnya 120X permenit) atau tidak. Pada umumnya target zona latihan tidak selalu tepat seperti pada angka perhitungan. untuk itu target zona latihan selalu diberikan rentangan fluktuasinya dengan kurang lebih 5 (lima). Artinya, jika target zona latihannya 120x/menit maka target zona latihan tertingginya 125x/menit dan target terendahnya 115x/menit. Berikut petunjuk pelaksanaanya :
1. Hitunglah denyut jantung maksimal anda dengan cara 220 - Umur. Contoh si A berumur 30 tahun, denyut jantung maksimalnya adalah 220 – 30 tahun = 190 x/menit.
2. Untuk menentukan zona latihan yaitu, kalikan denyut jantung maksimal dengan intensitas latihan yang diinginkan. Contoh, intensitas rendah latihannya adalah 60 persen maka 190 X 60 % = 114x/menit, intensitas sedang adalah 70 persen dan intensitas tinggi adalah 85 persen sampai 100 persen.
3. Berlari selama 20 menit terus menerus, dengan kecepatan sesuai kondisi kita (denyut jantung target zona latihannya).
4. Setiap 5 (lima) menit berhenti kira-kira 10 (sepuluh) detik untuk mengecek atau menghitung denyut jantung.
5. Hitung denyut jantung dengan meraba pembuluh darah pada leher atau pergelangan tangan masing-masing (pilih yang mudah dan peka).
6. Waktu penghitungan selama 6 (enam) detik hasilnya dikalikan 10 (sepuluh). bila hasilnya kurang dari zona latihan yang telah kita tentukan, maka kecepatan larinya ditambah, sebaliknya bila lebih dari zona latihan yang telah kita tentukan kecepatan larinya diperlambat. Hal itu dimaksudkan agar kecepatan lari relatif stabil, sehingga target zona latihan dapat tercapai.
7. Pengecekkan dilakukan untuk mengetahui apakah latihan sudah masuk dalam target zona latihan yang ditentukan atau tidak.
Setelah melakukan latihan rutin beberapa bulan atau tiap tiga bulan sekali dapat dites kebugarannya dengan lari 15 menit dihitung total jarak tempuhnya, atau dengan cara lari menempuh jarak 1600 m dihitung waktu tempuhnya, atau dengan multistage fitness test dengan bantuan kaset panduan dan tape recorder.
Jogging adalah latihan yang paling efektif untuk meningkatkan kemampuan menghirup udara semaksimal mungkin (VO2max) yang berhubungan erat dengan tingkat kebugaran seseorang serta latihan yang paling efektif untuk menurunkan berat badan.
Demikianlah tulisan singkat ini, semoga dapat membantu para pembaca untuk berolahraga jogging secara efektif, mencapai sasaran latihan sehingga hasilnya berdampak kepada kebugaran serta kesehatan jasmani ataupun physical fitness yang bermuara kepada kualitas hidup dan kinerja seseorang. Bagi pembaca yang ingin mendapat informasi tentang olahraga yang baik dan benar, serta ingin mengukur tingkat kebugaran fisiknya, dapat langsung datang ke Pusat Kebugaran dan Kesehatan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Jambi.